Cara Mengatasi Anak yang Suka Menggigit Temannya
Cara Mengatasi Anak yang Suka Menggigit Temannya - Yang namanya anak-anak atau balita tentunya sering melakukan hal yang aneh-aneh, disinilah orang tua dituntut harus bisa sabar.
Sebagian anak mungkin sering melakukan hal aneh berupa menggigit orang lain. Hal ini akan sangat merepotkan orang tua karena harus sibuk meminta maaf tentang kesalahan anaknya.
Anak Kecil | Photo credit: Flickr.com / AngryJulieMonday
Perlu diketahui, balita usia 1-3 tahun umumnya sangat penasaran dan suka sekali menggigit obyek yang dipegangnya.
Baca Juga : 10 Penyebab Anak Susah Tidur Malam (Cara Mengatasinya)
Hal ini bisa berlanjut dimana balita mungkin bisa menggigit orang tua, kakak ataupun temannya.
Kebiasaan anak yang suka menggigit ini dapat Anda hilangkan secara perlahan. Apalagi jika anak masih berumur 1-3 tahun maka hal ini masih tergolong wajar.
Dimana balita memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, selalu penasaran pada setiap hal yang baru dilihatnya. Balita tentunya belum paham dengan apa yang dilakukannya, dirinya belum tahu bahwa menggigit orang lain adalah hal yang tidak baik.
Di sinilah peran penting orang tua mengajari anak untuk tidak menggigit orang lain, anak diberitahu bahwa menggigit akan menyakitkan orang lain. Perlu waktu dan kesabaran untuk mengubah kebiasaan anak.
Rasa penasaran pada balita menjadi motivasi menggigit, balita ingin melihat tanggapan orang-orang dari tindakannya, apakah marah, kaget, tertawa, menangis, atau lainnya.
Baca Juga : Bahaya Membully Anak Bagi Ibu Sendiri
Balita menggigit bisa juga sebagai ekspresi rasa marah atau ngambeknya. Dimana balita yang masih kesulitan dalam menjelaskan kondisi emosi mereka, maka tindakan yang dilakukannya adalah menggigit.
Balita juga menggigit ketika merasa tidak diperhatikan, tidak ditanggapi (diabaikan) atau semacamnya, menggigit menjadi sebuah cara balita untuk berkomunikasi agar memperoleh perhatian.
Jika Anda memergoki si kecil menggigit orang lain (misalnya teman sebayanya), maka hal pertama yang harus Anda lakukan adalah “jangan panik”. Anda harus tetap berifikir jernih.
Hindari memarahi anak, termasuk berteriak kepadanya. Hal yang terbaik dilakukan adalah menjauhi anak dari orang yang digigitnya.
Intinya buat kondisi terkendali, tidak perlu marah-marah karena membuat kondisi lebih buruk.
Buatlah kondisi tenang, setelah kondisi tenang kembali maka barulah menanyakan anak mengapa dirinya menggigit orang lain.
Baca Juga : Sistem pembelajaran ICARE
Berilah anak pengertian bahwa perbuatannya tidak baik, salah satu caranya yaitu memperlihatkan bekas gigitannya yang menyakiti orang lain.
Jika anak merenungkannya dan bisa memahaminya maka sangat bagus. Sehingga anak nantinya tidak lagi mengulangi perbuatannya itu.
Mengajarkan anak tentunya butuh waktu lama dan harus sabar. Mengajarkan anak juga hanya bisa dilakukan secara perlahan.
Oleh karena itu, saat suasana sedang baik maka orang tua bisa sedikit demi sedikit mengajarkan anak hal-hal yang penting, seperti tidak boleh menggigit orang lain.
Anak diberitahu bahwa menggigit akan sangat menyakiti orang lain. Jika anak Anda masih berumur 1-2 tahun maka bisa memberikan empeng untuk mengalihkan perhatiannya yang suka menggigit.
Jika anak belum bisa mengeluarkan ekspresinya (unek-uneknya), orang tua perlu mengajari anak untuk mengekspresikan dirinya, seperti saat sedih, marah, butuh perhatian ataupun kesal. Hal ini akan mencegah anak meluapkan perasaannya dengan cara menggigit.
Anda bisa menerapkan metode yang “sedikit memaksa” agar anak tidak lagi suka menggigit temannya, caranya yaitu tidak memberikan apapun yang diingini anak jika menggigit. Orang tua perlu memberikan warning mengenai hal ini secara jelas pada anak, sehingga anak akan mulai berpikir bahwa tindakan menggigit itu sangat buruk.
Akan tetapi metode ini kemungkinan besar gagal jika anak dari dulu sudah terlalu dimanja. Dimana anak yang terlalu dimanja akan susah untuk diajak berpikir.
Orang tua harus mengetahui tanda-tanda anak yang ingin menggigit, seperti mata anak terlihat melotot, emosi, menggeretakkan gigi, diri anak terlihat tegang dan semacamnya.
Jika Anda melihat tanda-tandanya maka jauhkan anak dari teman-teman sebayanya, bawa anak ke lokasi yang sepi dan tenangkan jiwa anak.
Ajarkan anak cara mengungkapkan perasaannya, dimana balita belum pandai mengatakan apa yang dipikirkannya sehingga menggigit menjadi cara dirinya untuk menunjukan perasaannya.
Jika anak belum pandai berbicara maka ketika dirinya terancam dan ingin membela diri, dia akan menggigit sebagai cara untuk membela diri, tujuannya agar orang yang digigit akan menjauh.
Adapun jika anak sudah bisa berbicara untuk mengusir orang yang menganggunya, maka anak tidak lagi perlu menggigit.
Hal-hal lainnya yang perlu diajari pada anak:
Orang tua harus memiliki waktu berkualitas yang lebih banyak bersama anak, ini penting untuk membangun komunikasi intens antara orang tua dan anak, dimana pada masa-masa bersama ini orang tua bisa mengajarkan banyak hal berguna pada anak.
Sumber dan referensi :
Sebagian anak mungkin sering melakukan hal aneh berupa menggigit orang lain. Hal ini akan sangat merepotkan orang tua karena harus sibuk meminta maaf tentang kesalahan anaknya.
Anak Kecil | Photo credit: Flickr.com / AngryJulieMonday
Perlu diketahui, balita usia 1-3 tahun umumnya sangat penasaran dan suka sekali menggigit obyek yang dipegangnya.
Baca Juga : 10 Penyebab Anak Susah Tidur Malam (Cara Mengatasinya)
Hal ini bisa berlanjut dimana balita mungkin bisa menggigit orang tua, kakak ataupun temannya.
Kebiasaan anak yang suka menggigit ini dapat Anda hilangkan secara perlahan. Apalagi jika anak masih berumur 1-3 tahun maka hal ini masih tergolong wajar.
Dimana balita memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, selalu penasaran pada setiap hal yang baru dilihatnya. Balita tentunya belum paham dengan apa yang dilakukannya, dirinya belum tahu bahwa menggigit orang lain adalah hal yang tidak baik.
Di sinilah peran penting orang tua mengajari anak untuk tidak menggigit orang lain, anak diberitahu bahwa menggigit akan menyakitkan orang lain. Perlu waktu dan kesabaran untuk mengubah kebiasaan anak.
Rasa penasaran pada balita menjadi motivasi menggigit, balita ingin melihat tanggapan orang-orang dari tindakannya, apakah marah, kaget, tertawa, menangis, atau lainnya.
Baca Juga : Bahaya Membully Anak Bagi Ibu Sendiri
Balita menggigit bisa juga sebagai ekspresi rasa marah atau ngambeknya. Dimana balita yang masih kesulitan dalam menjelaskan kondisi emosi mereka, maka tindakan yang dilakukannya adalah menggigit.
Balita juga menggigit ketika merasa tidak diperhatikan, tidak ditanggapi (diabaikan) atau semacamnya, menggigit menjadi sebuah cara balita untuk berkomunikasi agar memperoleh perhatian.
Jika Anda Mendapati Anak Anda Menggigit
Jika Anda memergoki si kecil menggigit orang lain (misalnya teman sebayanya), maka hal pertama yang harus Anda lakukan adalah “jangan panik”. Anda harus tetap berifikir jernih.
Hindari memarahi anak, termasuk berteriak kepadanya. Hal yang terbaik dilakukan adalah menjauhi anak dari orang yang digigitnya.
Intinya buat kondisi terkendali, tidak perlu marah-marah karena membuat kondisi lebih buruk.
Buatlah kondisi tenang, setelah kondisi tenang kembali maka barulah menanyakan anak mengapa dirinya menggigit orang lain.
Baca Juga : Sistem pembelajaran ICARE
Berilah anak pengertian bahwa perbuatannya tidak baik, salah satu caranya yaitu memperlihatkan bekas gigitannya yang menyakiti orang lain.
Jika anak merenungkannya dan bisa memahaminya maka sangat bagus. Sehingga anak nantinya tidak lagi mengulangi perbuatannya itu.
Didiklah Anak Bahwa Mengigit Orang Lain Itu Tidak Baik
Mengajarkan anak tentunya butuh waktu lama dan harus sabar. Mengajarkan anak juga hanya bisa dilakukan secara perlahan.
Oleh karena itu, saat suasana sedang baik maka orang tua bisa sedikit demi sedikit mengajarkan anak hal-hal yang penting, seperti tidak boleh menggigit orang lain.
Anak diberitahu bahwa menggigit akan sangat menyakiti orang lain. Jika anak Anda masih berumur 1-2 tahun maka bisa memberikan empeng untuk mengalihkan perhatiannya yang suka menggigit.
Jika anak belum bisa mengeluarkan ekspresinya (unek-uneknya), orang tua perlu mengajari anak untuk mengekspresikan dirinya, seperti saat sedih, marah, butuh perhatian ataupun kesal. Hal ini akan mencegah anak meluapkan perasaannya dengan cara menggigit.
Anda bisa menerapkan metode yang “sedikit memaksa” agar anak tidak lagi suka menggigit temannya, caranya yaitu tidak memberikan apapun yang diingini anak jika menggigit. Orang tua perlu memberikan warning mengenai hal ini secara jelas pada anak, sehingga anak akan mulai berpikir bahwa tindakan menggigit itu sangat buruk.
Akan tetapi metode ini kemungkinan besar gagal jika anak dari dulu sudah terlalu dimanja. Dimana anak yang terlalu dimanja akan susah untuk diajak berpikir.
Orang tua harus mengetahui tanda-tanda anak yang ingin menggigit, seperti mata anak terlihat melotot, emosi, menggeretakkan gigi, diri anak terlihat tegang dan semacamnya.
Jika Anda melihat tanda-tandanya maka jauhkan anak dari teman-teman sebayanya, bawa anak ke lokasi yang sepi dan tenangkan jiwa anak.
Hal Penting Lainnya
Ajarkan anak cara mengungkapkan perasaannya, dimana balita belum pandai mengatakan apa yang dipikirkannya sehingga menggigit menjadi cara dirinya untuk menunjukan perasaannya.
Jika anak belum pandai berbicara maka ketika dirinya terancam dan ingin membela diri, dia akan menggigit sebagai cara untuk membela diri, tujuannya agar orang yang digigit akan menjauh.
Adapun jika anak sudah bisa berbicara untuk mengusir orang yang menganggunya, maka anak tidak lagi perlu menggigit.
Jika balita kurang mendapat perhatian, mungkin dirinya akan mencari perhatian dengan cara menggigit.
Hal-hal lainnya yang perlu diajari pada anak:
- Jika anak bertingkah laku manis dan baik maka berikan pujian atas perilakunya, cara ini bisa membantu untuk menghilangkan keinginan menggigit.
- Ajarkan cara mengungkapkan perasaan. Contohnya memeluk dan mencium untuk mengungkapkan rasa kasih sayang.
- Contoh lainnya, saat ingin mencari perhatian maka caranya bisa dengan mencolek atau menarik ujung baju.
- Jika anak tidak ingin ada orang didekatnya, maka anak bisa mendorong pelan orang tersebut (tidak perlu menggigitnya).
- Untuk mengalihkan kebiasaan menggigit maka berikan kegiatan pada anak seperti bermain di taman atau tempat-tempat yang menyenangkan, membantu Ibu memasak, berenang atau lainnya.
Orang tua harus memiliki waktu berkualitas yang lebih banyak bersama anak, ini penting untuk membangun komunikasi intens antara orang tua dan anak, dimana pada masa-masa bersama ini orang tua bisa mengajarkan banyak hal berguna pada anak.
Sumber dan referensi :
- https://id.theasianparent.com/cara-hentikan-kebiasaan-anak-suka-menggigit
- https://hellosehat.com/parenting/tips-parenting/mengatasi-anak-suka-menggigit/
- https://www.haibunda.com/parenting/20190115110210-62-31838/4-langkah-mudah-menghentikan-kebiasaan-si-kecil-yang-suka-menggigit
0 Response to "Cara Mengatasi Anak yang Suka Menggigit Temannya"
Post a Comment
Silahkan Berkomentar Sesuai dengan Judul Artikel......!!