Inilah Tipe Santri Yang Ideal Menurut Gus Nus

Inilah Tipe Santri Yang Ideal Menurut Gus Nus

Santri merupakan binaan dari pondok pesantren dan hanya melalui Pondok pesantrenlah santri-santri akan menjadi anak yang ta'at pada agama nusa dan bangsa, akan tetapi dari sekian banyak santri tentu memiliki banyak karakter yang berbeda, mulai dari yang malas, rajin, sampai yang suka mengambil sandal temannya. hehehe.. menurut Gus Nus ada santri yang ideal. yang manakah santri yang ideal itu? apakah yang rajin perbaiki sandal Ust saat sholat di masjid atau santri yang rajin membantu Ustadznya. ? Daripada penasaran yuuk langsung aja kita simak pengakuan Gus Nus di bawah ini.

Menurut data kemenag RI, pada Tahun 2019 terdapat 25.938 pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah santri 4. 962.700 orang.

Menurut KH Ahmad Mustofa ( Gus Nus ), santri yang ideal adalah santri yang mempertahankan akhlaknya. Akhlak santri yang pertama yaitu mengamalkan ilmunya dengan menjaga perilaku. " Tidak hanya mempelajari misalnya bagaimana sifat-sifatnya rasulullah SAW, kalau sudah tahu, kita mencoba melakukan sebagaimana yang dilakukan oleh kanjeng Nabi, jadi pertahankan akhlak yang seperti itu" Pungkas Gus Nus Di Media NU Online.

Selain itu, jangan pernah ketinggalan perkembangan zaman. jadi landasannya itu akhlak santri dan disertai pengetahuannya jangan sampai terbatas itu-itu aja.

Gus Nus menambahkan " yang namanya ideal itu mengikuti. ada media sosial harus tahu, IT harus tahu, di samping bahasa-bahasa sebagaimana di pesantren ini serta antri yang tidak pernah berhenti belajar" kata Kiayi sepuh yang pernah menjabat Rais Aam PBNU itu.

"Meskipun berhenti sekolah, berhenti mondok, berhenti kuliyah, tapi tidak boleh berhenti belajar karena dawuh Kajeng Nabi itu minal mahdi ilal lahdi ( dari buaian sampai liang lahat) Kata Nabi lagi, orang itu akan tetap pandai selama ia masih belajar. begitu dia berhenti belajar karena merasa pandai, maka mulailah dia bodoh" Uraianya

Terkait dengan asumsi sebagian kecil masyarakat yang beranggapan santri tidak mengikuti arus modernisasi, pemilik akun twitter@gusmusgusmu itu mengungkapkan bahwa santri tetap sesuai dengan zaman modern.

"Apa dikira santri tidak modern? Siapa yang membikin kriteria modern dan tidak modern? kita yang harus membuatnya sendiri modern itu begini. Kita sendirilah yang mendefinisikan bahwa modern itu yang berahlak, modern adalah yang berpengetahuan dan mengamalkan pengetahuan' Jelasnya

Sumber : NUOnline.or.id

Share this post